
Makna Tradisi Selamatan: Memahami Kearifan Lokal dan Memperkuat Jalinan Sosial
Di berbagai daerah di Indonesia, tradisi selamatan masih dilestarikan sebagai bagian dari kearifan lokal dan budaya masyarakat. Tradisi ini bukan sekadar ritual, tapi mengandung makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai sosial, spiritual, dan religius.
Pengertian dan Tujuan Tradisi Selamatan
Selamatan, yang dalam bahasa Jawa disebut “slametan”, adalah tradisi mengadakan doa dan syukuran bersama untuk berbagai peristiwa dalam kehidupan, seperti pernikahan, kehamilan, kelahiran, ulang tahun, hingga kematian. Tradisi ini bertujuan untuk:
- Mengucap syukur atas karunia dan keberkahan yang telah diterima.
- Mendoakan keselamatan dan kelancaran dalam menjalani hidup.
- Memperkuat rasa syukur dan keikhlasan terhadap Tuhan.
- Meningkatkan rasa solidaritas dan gotong royong antar anggota masyarakat.
- Melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi turun-temurun.
Jenis-jenis Tradisi Selamatan
Tradisi selamatan memiliki berbagai jenis, di antaranya:
- Selamatan ruwatan: Dilakukan untuk menolak bala atau kesialan.
- Selamatan mitoni: Dilakukan saat usia kehamilan memasuki tujuh bulan.
- Selamatan tujuh bulanan: Dilakukan saat usia kehamilan memasuki tujuh bulan.
- Selamatan syukuran: Dilakukan untuk merayakan peristiwa bahagia, seperti pernikahan, kelahiran, atau kelulusan.
- Selamatan tahlilan: Dilakukan untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal.
Prosesi Tradisi Selamatan
Prosesi tradisi selamatan umumnya meliputi:
- Mempersiapkan makanan dan minuman.
- Membaca doa dan ayat suci.
- Menyantap hidangan bersama.
- Berbagi berkah dengan tetangga dan masyarakat sekitar.
Makna Simbolis Tradisi Selamatan
Tradisi selamatan kaya akan makna simbolis, di antaranya:
- Hidangan: Hidangan yang disajikan melambangkan rasa syukur dan kerukunan antar anggota masyarakat.
- Doa dan ayat suci: Doa dan ayat suci yang dibacakan bertujuan untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Tuhan.
- Berbagi berkah: Berbagi berkah dengan tetangga dan masyarakat sekitar merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas sosial.
Tradisi Selamatan di Era Modern
Di era modern, tradisi selamatan masih dilestarikan, meskipun dengan beberapa penyesuaian. Tradisi ini tidak hanya dilakukan di desa, tetapi juga di kota-kota besar. Makna dan tujuannya pun tetap sama, yaitu untuk memperkuat rasa syukur, keikhlasan, dan solidaritas antar anggota masyarakat.
Kesimpulan
Tradisi selamatan merupakan bagian penting dari kearifan lokal dan budaya masyarakat Indonesia. Tradisi ini bukan sekadar ritual, tapi mengandung makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai sosial, spiritual, dan religius. Melestarikan tradisi selamatan berarti menjaga warisan budaya dan memperkuat jalinan sosial antar anggota masyarakat.
Catatan:
- Tradisi selamatan memiliki variasi di setiap daerah di Indonesia.
- Makna dan simbolis tradisi selamatan dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan budaya setempat.
- Penting untuk menghormati dan menghargai tradisi selamatan sebagai bagian dari kearifan lokal.
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Selametan
- https://kesbangpol.madiunkab.go.id/upacara-selamatan-tradisi-ritual-dalam-masyarakat-jawa/
- https://journal.uny.ac.id/index.php/ikadbudi/article/download/26672/12494
Mari kita jaga dan lestarikan tradisi selamatan sebagai warisan budaya bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur dan filosofi kehidupan. Semoga bermanfaat! Salam satu bangsa dan pastinya NKRI harga mati.